Gempa
bumi adalah salah satu dari beberapa bencana alam yang dapat mengakibatkan
kerugian yang sangat besar karena dapat menyebabkan kerusakan struktur
bangunan, sarana infrastruktur, dan juga menimbulkan korban jiwa. Nilai
kerugian dapat menjadi lebih besar jika aktifitas ekonomi dan sosial masyarakat
yang terhenti juga diperhitungkan sebagai akibat kerusakan dari gempa bumi.
Indonesia termasuk negara yang mempunyai resiko gempa
cukup tinggi. Hal ini dikarenakan oleh letak Indonesia yang berada pada
pertemuan empat lempeng tektonik utama, yaitu lempeng
Australia, lempeng Eurasian, lempeng Pasifik, dan lempeng laut Philipina
(Winardi dkk, 2006). Interaksi antara ke empat lempeng utama tersebut
menjadikan Indonesia sebagai suatu negara yang memiliki aktifitas seismik yang
cukup tinggi dan rawan terhadap bahaya gempa. Selain itu dari data pencatatan
kejadian gempa di Indonesia yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga kegempaan
nasional dan internasional, yaitu jumlah total kejadian gempa dengan Ms ≥ 5
skala richter yang tercatat sejak tahun 1897 sampai tahun 2006 adalah lebih
dari 8000 kali atau > 80 kali kejadian gempa per tahun. Tingginya aktifitas
seismik tersebut menjadikan perencanaan bangunan di Indonesia harus
memperhitungkan aspek-aspek kegempaan (www.siagabencana.lipi.go.id).
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
suatu getaran yang terjadi akibat pergerakan tiba-tiba di kerak atau mantel
bumi bagian atas. Gerakan tiba-tiba ini adalah cara bumi berelaksasi menuju
keadaan normalnya setelah mengalami dorongan, desakan, tumbukan, geseran atau
gesekan antar lempeng. Selama proses relaksasi inilah energi akan disebarkan
dalam bentuk gelombang yang merambat ke sejumlah bagian dan dirasakan sebagai
gempa (Winardi dkk, 2006).
Gelombang Gempa
Pelepasan energi
tegangan mendadak oleh rekahan pada tepian lempeng tektonik merupakan penyebab
utama dari aktifitas gempa, yang menyebabkan menjalarnya getaran pada bahagian
bumi dalam bentuk gelombang. Gelombang gempa merupakan gangguan
elastis (elastic disturbances) dan
ketika batas elastisitas dilampaui batuan yang dilaluinya akan kembali kebentuk
semula. Gelombang gempa terdiri atas gelombang badan (body waves) dan gelombang permukaan (surface waves) (Waluyo,
2002).
Teori Lempeng Tektonik


Terima Kasih sangat bermanfaat sekali blognya .
BalasHapusRecomended Reading banget .
You are welcome Billy..
HapusJangan lupa buat baca info-info lainnya di blog ini ya...
Makasi juga bt kunjungannya ke Helena Blog