Selamat MembacaHave fun ya!!!

Selasa, 05 Mei 2015

GEOFISIKA

Gempa bumi adalah salah satu dari beberapa bencana alam yang dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar karena dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan, sarana infrastruktur, dan juga menimbulkan korban jiwa. Nilai kerugian dapat menjadi lebih besar jika aktifitas ekonomi dan sosial masyarakat yang terhenti juga diperhitungkan sebagai akibat kerusakan dari gempa bumi.
Indonesia termasuk negara yang mempunyai resiko gempa cukup tinggi. Hal ini dikarenakan oleh letak Indonesia yang berada pada pertemuan empat lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasian, lempeng Pasifik, dan lempeng laut Philipina (Winardi dkk, 2006). Interaksi antara ke empat lempeng utama tersebut menjadikan Indonesia sebagai suatu negara yang memiliki aktifitas seismik yang cukup tinggi dan rawan terhadap bahaya gempa. Selain itu dari data pencatatan kejadian gempa di Indonesia yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga kegempaan nasional dan internasional, yaitu jumlah total kejadian gempa dengan Ms ≥ 5 skala richter yang tercatat sejak tahun 1897 sampai tahun 2006 adalah lebih dari 8000 kali atau > 80 kali kejadian gempa per tahun. Tingginya aktifitas seismik tersebut menjadikan perencanaan bangunan di Indonesia harus memperhitungkan aspek-aspek kegempaan (www.siagabencana.lipi.go.id).
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah suatu getaran yang terjadi akibat pergerakan tiba-tiba di kerak atau mantel bumi bagian atas. Gerakan tiba-tiba ini adalah cara bumi berelaksasi menuju keadaan normalnya setelah mengalami dorongan, desakan, tumbukan, geseran atau gesekan antar lempeng. Selama proses relaksasi inilah energi akan disebarkan dalam bentuk gelombang yang merambat ke sejumlah bagian dan dirasakan sebagai gempa (Winardi dkk, 2006).
Gelombang Gempa
Pelepasan energi tegangan mendadak oleh rekahan pada tepian lempeng tektonik merupakan penyebab utama dari aktifitas gempa, yang menyebabkan menjalarnya getaran pada bahagian bumi dalam bentuk gelombang.  Gelombang gempa merupakan gangguan elastis (elastic disturbances) dan ketika batas elastisitas dilampaui batuan yang dilaluinya akan kembali kebentuk semula. Gelombang gempa terdiri atas gelombang badan (body waves) dan gelombang permukaan (surface waves) (Waluyo, 2002). 
Teori Lempeng Tektonik

Lempeng tektonik adalah bagian dari litosfer (batuan keras di bawah kerak bumi) yang mengapung di atas astenosfer yang bersifat plastis.  Bagian terluar dari bumi dinamakan kerak. Jenis kerak yang diketahui secara luas ada dua, yaitu kerak benua dan kerak samudera.  Kerak samudera memiliki ketebalan yang lebih kecil namun memiliki massa jenis (densitas) yang lebih besar bila dibandingkan dengan kerak benua.  Oleh karena itu apabila kedua kerak tersebut bertabrakan, kerak samudera akan menunjam (menyelam ke dalam astenosfer) yang mana peristiwa tersebut dinamakan subduksi  (Kramer, 1996).


2 komentar:

  1. Terima Kasih sangat bermanfaat sekali blognya .
    Recomended Reading banget .

    BalasHapus
    Balasan
    1. You are welcome Billy..
      Jangan lupa buat baca info-info lainnya di blog ini ya...
      Makasi juga bt kunjungannya ke Helena Blog

      Hapus